السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Monday, October 5, 2009

Memahami dalam menjalankan sunnah dan meninggalkan bid'ah

Isi gelas ini sampai penuh, rata dengan bibir gelas” perintah guru kepada muridnya, kemudian sang murid langsung melaksanakan perintah gurunya untuk mengisi gelas tersebut hingga penuh rata bibir gelas dengan sebuah teko yang ada di tangannya, namun susah sekali untuk mengisi air rata dengan bibir gelas, sehingga ada sebagian air yang tumpah.

sudah selesai ya guru, namun ada air yang tumpah” jawab murid tersebut.

Kemudian guru tersebut mengambil gelas tersebut dan berkata kepada muridnya “Inilah yang namanya sunnah, sedang air yang tumpah tadi adalah bid’ah!”, kemudian sang guru membaca ayat Al-Qur’an dari surah Al-Maidah ayat ke 3 yang artinya seperti berikut:

…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”

Yaa ayyuhal ikhwan wa akhwat,

Kutipan diatas hanyalah analogi yang saya mudahkan untuk antum/a pahami, bahwa Allah melalui firmannya telah mencukupkan bahwa Islam dengan segala bentuk ibadahnya adalah apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah shalallahu’alaihi wasalam.

Rasulullah shalallahu’alaihi wasalam bersabda:

“Sebenar-benar perkataan adalah Kitab Alloh (Al-Quran), dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad n dan seburuk-buruk perkara adalah perkara yang baru (muhdats), dan setiap perkara yang baru (muhdats) adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesasatan tempatnya neraka.”

Bab berikut adalah dalil-dalil dari Al-Qur'an dan As-Sunnah lainnya untuk melengkapi hadist di atas tentang kewajiban mengikuti Sunnah Rasul:

Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur.
QS. Al Insaan (76):23

Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. QS. Muhammad (47):2

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. Ali 'Imran (3):31

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
QS. Al Al Ahzab (33):21

Berpeganglah dengan sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin yang diberi petunjuk, gigitlah dengan gerahammu, dan hati - hatilah kamu terhadap perkara yang baru karena sesungguhnya setiap bid'ah itu adalah sesat.
Hadits Shahih Riwayat Ahmad, At-Tirmidzy, Al-Hakim, Al-Baghawy.

“Setiap ummatku akan masuk syurga, kecuali yang enggan”. Mereka (para sahabat) bertanya : “Siapa yang enggan itu ?”. Jawab Beliau : “Barangsiapa yang mentaatiku pasti masuk syurga, dan barangsiapa yang mendurhakaiku, maka sungguh ia telah enggan”
Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Ahmad.

… Barangsiapa mentaati Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam berarti dia taat kepada Allah, dan barangsiapa mendurhakai Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam berarti dia telah mendurhakai Allah …
Hadits Shahih Riwayat Bukhari

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.
QS. An Nisaa' (4):155

Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik."
QS. Yusuf (12):108

Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
QS. Al Baqarah (2):137

Aku Wasiatkan kepada kalian (untuk mengikuti) para sahabatku, kemudian orang-orang sesudah mereka, kemudian orang-orang sesudah mereka.
Shahih Sunan Ibnu Majah

Kalian akan melihat perselisihan yang hebat sepeninggalku, maka berpeganglah kalian pada sunnahku dan sunnah Khulafa'ur Rasyidin Al Mahdiyin sepeninggalku. Gigitlah ia dengan gigi geraham (peganglah kuat-kuat), dan jauhilah perkara-perkara yang baru (dalam agama), karena setiap bid'ah adalah sesat.
Shahih Sunan Ibnu Majah

Aku telah meninggalkan kalian dalam keadaan putih bersih, malam harinya (terang) bagaikan siangnya. Tak seorangpun yang berpaling daripadanya sepeninggalku kecuali akan binasa. Dan siapa diantara kalian yang masih hidup, maka dia akan banyak melihat perselisihan. Maka berpeganglah kalian pada apa yang kalian ketahui, dalam sunnahku dan sunnah Khulafa'ur Rasyidin Al Mahdiyin. Gigitlah ia dengan gigi geraham kalian.
Shahih Sunan Ibnu Majah

Ikutilah kedua orang sesudahku. "Beliau mengatakan demikian seraya menunjuk ke arah Abu Bakar dan 'Umar".
  Shahih Sunan Ibnu Majah

Patuhlah kamu sekalian kepadaku (dengan mengikuti sunnahku), para sahabatku, kemudian orang-orang sesudah mereka, kemudian orang-orang sesudah mereka, kemudian tersebar luas kebohongan.
  As Silsilah Ash shahihah

Sebaik-baik ummatku adalah generasi yang hidup saat aku diutus di tengah-tengah mereka, kemudian orang-orang yang datang sesudahku. Kemudian muncul satu kaum, yang bersaksi padahal mereka tidak diminta untuk bersaksi, mereka berlaku khianat dan tidak bisa dipercaya, dan menyebar kegemukan diantara mereka.
Shahih Muslim, Shahih Sunan At Tirmidzi

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
  QS. At Taubah (9):100

Janganlah kalian mencaci salah seorang diantara sahabatku. Sekiranya salah seorang diantara kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka ia tidak akan bisa mencapai 1 mud (543 gram) infak salah seorang diantara mereka atau separuhnya.
Muttafaqun 'Alaih

Sesungguhnya Ahli Baitku, mereka memandang bahwa mereka adalah manusia yang paling berhak atas diriku, tapi kenyataannya bukan demikian. Sesungguhnya wali-waliku adalah orang-orang yang bertaqwa diantara kalian, siapapun mereka dan dimanapun mereka berada. HR. Ibnu Abu 'Ashi.
Dishahihkan oleh Albani.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu
. QS. Al Hujuraat (49):13

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
QS.  An Nisaa' (4):65

Dari apa yang tertulis di atas maka jelaslah ibadah dalam Islam itu, cukupkan diri dengan apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah shalallahu’alaihi wasalam.

Lau Kaana Khairan Lasabakuunaa Ilaihi
(Kalau sekiranya perbuatan itu baik, tentulah para shahabat telah mendahului kita mengamalkannya)